Ternyata,
untuk mengambil jurusan pada saat pertama kali memasuki dunia perkuliahan itu
sebaiknya mengikuti kata hati dan hobi kita. Mengapa? Karena apabila kita
mengambil jurusan yang kita sukai otomatis kita akan lebih serius dan lebih paham
apa yang diajarkan pada perkuliahan. Memang sih, tidak sedikit orang yang akan terbiasa
dengan perbedaan keinginan jurusan yang mereka ambil. Tetapi tidak sedikit juga
yang tidak terbiasa akan hal itu, contohnya saya.
Saat
lulus SMA , setiap orang tua pasti menanyakan “kamu mau lanjut study kemana?
Universitas apa? ” atau “ Kamu mau kerja atau kuliah?”, begitu pula dengan
orang tua saya. Saya pun juga bingung mau jawab apa, karena saya lebih menyukai
kegiatan di bidang seni dari mulai menari menyanyi, membuat lirik lagu, design
baju, gambar kartun, main alat musik dan sebagainya. Saya sempat berpikir,
“Kalau jadi artis gak mungkin, saya punya tubuh yang gak oke muka pun
pas-pasan. Ah gak mendukung”. Alhamdulillah pikiran tersebut tidak menetap
dalam otak saya, karena sayajuga tidak tertarik jadi artis. Pada akhirnya saya
mengungkapkan yang ada dipikiran saya, saya bilang ke ibu saya “ Mah, aku mau
jadi designer mah, mau design baju. Atau enggak jadi design graphis deh mah”.
Ibu saya menjawab “bisa aja sih, tapi biayanya kan pasti mahal. Belum nanti
bahan praktik segala macemnya”.
Sejak
saat itu, saya berpikir lagi apakah
lebih baik melanjutkan sesuatu yang saya sukai atau lebih memilih yang lain
karena alasan financial. Selama pertapaan saya, saya lebih memilih hal yang
sebenarnya bukan keahlian saya bahkan bisa dibilang jauh dari keinginan dan
keahlian saya yaitu, manajemen. Saya mendaftar di Universitas Gunadarma dengan
jurusan manajemen fakultas ekonomi. Dengan bismillah saya serahkan berkas-berkas
syarat pendaftaran saya ke bagian pendaftaran, saya juga berharap semoga
pilihan saya benar walaupun saya tau ini bukan dibidang saya. Saya pun juga
ingat perkataan kakak saya bahwa saya akan terbiasa nantinya dengan mata kuliah
dalam jurusan yang saya ambil ini. Saya
juga berharap begitu.
Hari
demi hari saya jalani dengan mengikuti arus saja, sampai pada akhir semester 1
saya melihat nilai akademik yang jauh dari kata “memuaskan”. Hal ini membuat
saya down, jadi malas. Dan saya berpikir lagi apa karena terlalu santai, atau
saya tidak bisa mengikuti apa yang diajarkan? Atau malah saya salah jurusan?. Untungnya
banyak teman-teman saya yang memberi support bahwa masih banyak sisa semester
untuk mendapatkan ipk yang lebih baik lagi.
Saat
itu saya mulai giat, saya penasaran, mengapa teman-teman saya bisa tetapi saya
tidak? Toh sama-sama makan nasi. Saya terus berusaha dan berdoa agar
mendapatkan ipk yang lebih baik lagi. Ternyata usaha dan doa saya membuahkan
hasil yang baik. Ya, nilai yang saya harapkan dapat terpenuhi saat saya membuka
hasil akhir semester 2 di student site.
Salah
seorang teman saya memperingatkan bahwa saya harus meninggikan nilai
diawal-awal semester, karena semakin naik semester pasti akan merasa malas dan
membuat nilai turun. Benar saja, semakin hari saya merasa tidak bisa mengikuti
karena pada semester tersebut terlalu banyak hitungan, dari matematika ekonomi,
akuntansi, ekonomi makro-mikro dan banyak macamnya. Saya sangat kurang dalam
hal hitung-menghitung dan inilah yang membuat saya jadi malas untuk mengikuti
mata kuliah tersebut. Saya merasa bahwa saya salah pilih jurusan itu sampai
pada akhir semester 5, karena nilai saya juga makin lama semakin turun walau
tidak drastis.
Diawal
semester 6 saya mulai mendapatkan hidayah lagi, karena semester ini waktunya PI
(penulisan ilmiah) dan diharuskan sudah ada judul untuk melakukan penulisan
ini. Singkat cerita, setelah saya melalui penulisan ini dan melewati sidang
saya menyadari bahwa ternyata apa yang saya pelajari selama ini di perkuliahan
ada disekitar saya juga bahkan banyak sekali, hanya saja diperkuliahan akan
diberitahu secara lebih dalam lagi. Dengan adanya penulisan yang saya kerjakan
dengan sungguh-sungguh itu pun
menghadirkan hasil yang baik pula.
Dan akhir semester 6 kemarin nilai saya pun meningkat lagi.
Akhir
cerita bukan maksud saya mengajari, saya hanya mau menyampaikan apa yang pernah
saya lalui saja. Bahwa, semua yang kita lakukan itu tergantung niat dalam diri
masing-masing orang yang menjalaninya. Apabila mau sungguh-sungguh dan fokus
ternyata hasilnya pun akan baik. Dan memang benar bahwa kita memilih sesuatu
dengan apa yang kita suka hasilnya akan baik, tapi alangkah lebih baiknya lagi
apabila kita mau belajar hal baru. Saya mempunyai keahlian dalam bidang design
dan saya mendapatkan ilmu manajemen, apabila saya satukan pasti akan
menghasilkan sesuatu kan? :D. Terima kasih