Kamis, 17 November 2011

Manusia dan Kegelisahan

        Kegelisahan itu rasa tidak enak, tidak tenang dan bimbang yang kita rasakan dalam hati. Kegelisahan bisa dilihat dari gerak-gerik kita sehari-hari, seperti berjalan mondar-mandir ditempat yang sama, sering menghela nafas, menundukkan kepala atau terkadang sering kita lihat orang yang hatinya sedang gelisah pasti tidak fokus dengan suatu pembicaraan dan lain sebagainya. Kegelisahan disamakan dengan kecemasan. Kegelisahan bisa hadir saat seseorang takut akan kehilangan hak-haknya, contohnya saat ada bahaya yang bisa merenggut nyawa, dengan sendirinya otak kita menyuruh kita untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan nyawa, apalagi untuk diri sendiri.
                 Kadang kecemasan atau kegelisahan bisa membuat susah diri kita sendiri. Saat hati tidak tenang, untuk melakukan suatu pekerjaan pasti akan terganggu  karena kegelisahan tersebut. Untuk mengatasi kegelisahan tersebut sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kegelisahan atau kecemasan kita, seperti mengatur nafas, bermeditasi dan sebagainya. Dan yang terpenting kita selalu ingat kepada Tuhan, karena satu-satunya pemberi ketenangan pada hidup hanya Tuhan.

Manusia dan Pandangan Hidup

            Kita hidup, tidak hanya sembarangan hidup. Harus mempunyai tujuan dan pandangan hidup. Sebuah buku yang pernah saya baca menerangkan, bahwa ciri-ciri seorang yang sukses adalah dia yang berpikir kedepan dan mempunyai pandangan hidup atau tujuan. Pandangan hidup yang bisa saya artikan seperti sebuah cita-cita, lebih rincinya adalah sebuah pedoman atau pegangan untuk menuju satu titik yang disebut kesuksesan. Tanpa adanya tujuan hidup, pasti hidup kita akan terasa membosankan karena tidak adanya tantangan. Karena setiap cita-cita atau tujuan yang sangat kita inginkan itu pasti akan memberikan cobaan, rintangan dan hambatan. Cobaan-cobaan tersebut besar kecilnya tergantung bagaimana kita ingin mencapainya cita-cita yang kita inginkan itu. Semakin kita menginginkannya, semakin berat pula rintangan yang akan kita hadapi. 
         Ada sebuah film yang intinya itu mengajarkan bahwa "semakin kita menginginkan sesuatu, semakin banyak rintangan yang akan kita hadapi, tapi jangan takut, jika kita menginginkan sesuatu itu sampai ke tulang-tulang kita, niscaya kita akan mendapatkannya karena semesta pun akan mendukung kita".
sesuatu yang kita inginkan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh usaha, kerja keras dan do'a. Keyakinan pun juga penting dalam mencapainya, karena orang yang optimislah yang menang, dengan sikap optimis kita akan semangat untuk mencapainya. Pandangan hidup sangat dibutuhkan manusia, apalagi di kalangan mahasiswa untuk mendapatkan kesejahteraan kelak.

Jumat, 11 November 2011

Manusia dan Keadilan

      Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan seseorang, sebenarnya ada beberapa pendapat tentang keadilan seperti menurut Plato, keadilan itu adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal itu baru yang dikatakan adil oleh Plato. Tetapi keadilan menurut saya sendiri adalah sikap yang tidak membedakan satu sama lainnya, mau itu yang miskin dan kaya, si pintar dan si bodoh, si cantik dan si buruk rupa. pada intinya, kita di ciptakan sama hanya iman dan ketakwaanlah  yang membedakannya.
       Saat kita di rahim ibu, sebenarnya kita sudah mendapatkan keadilan yang sempurna, hanya saja saat kita menghirup udara dunia dan menjadi dewasa, banyak yang berpikir dan banyak yang bersikap seenaknya. Sehingga keadilan pun tidak terasa pada kita. di Indonesia pun banyak sekali perlakuan tidak adil, contoh kecil yang bisa kita lihat adalah suatu hari ada seseorang disebuah desa terpencil yang miskin menderita suatu penyakit yang memerlukan pertolongan medis pada hari itu juga. Saat sesorang itu di bawa ke sebuah rumah sakit, ternyata yang seharusnya dengan cepat dia mendapatkan pertolongan medis, pihak rumah sakit itu menolak karena kurangnya biaya pada si penderita penyakit tersebut. Padahal jika dilihat dari segi keadilan, seharusnya orang miskin pun berhak mendapatkan pengobatan.
      Sikap keadilan sangat dibutuhkan seorang pemimpin, baik pemimpin negara, pemimpin dalam suatu organisasi maupun pemimpin dalam keluarga. Karena jika tidak adanya sikap keadilan dalam pemimpin, dalam organisasi, dalam masyarakat atau dalam keluarga itu bisa hancur, atau biasa kita sebut "DEMO". Karena dari itulah, kita harus belajar dan memulai untuk bersikap adil kepada semua makhluk karena sebenarnya kita ini sama. 

Manusia dan Penderitaan

          Penderitaan adalah perasaan sedih, tidak suka, meyakitkan yang dari lahir dan batin, maupun dari luar lahir dan batin. Penderitaan pun juga ada tingkatannya, tergantung dengan manusia itu sendiri yang menyikapinya. Penderitaan pun bisa menjadi sebuah penggaris dalam hidup kita, maksud penggaris disini adalah kita bisa mengukur dan penderitaan itu  juga bisa membuat orang yang merasakan penderitaan itu bangkit ataupun sebaliknya. Dalam hidup, penderitaan sudah ada di garis tangan kita. itu sudah menjadi risiko hidup. Tuhan memang meciptakan kesenangan, tetapi disamping itu, Tuhan pun menciptakan kesedihan untuk menyeimbangkan hidup kita.

        Sebelum kita dilahirkan, kita sudah di beri garis takdir, hidup, mati, rezeki, jodoh dan sebagainya termasuk penderitaan dan kesenangan yang akan kita hadapi. Semua itu bisa kita sikapi dengan positif dengan cara bersyukur dengan apa yang ada. Sekalipun kita menghadapi penderitaan, kita pasti bisa menghadapinya dengan ikhlas.